Setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi sangat tertutup. Padahal sebelumnya Laut Tengah dikenal sebagai pusat perdagangan dari Barat dan Timur.
Harga rempah-rempah (yang merupakan komoditi utama perdagangan) di pasar Eropa menjadi sangat tinggi. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah ke timur. Mulailah masa petualangan, penjelajahan dan penemuan wilayah baru di belahan dunia lain.
Tujuannya bukanlah semata-mata mencari keuntungan dari perdagangan, tetapi lebih dari itu. Dikenal dengan istilah dengan 3G yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold yang berarti mencari kekayaan dan keuntungan. Glory artinya kejayaan dan kekuasaan. Gospel adalah menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama.
Indonesia menjadi salah satu tujuan utama petualangan bangsa Eropa. Bisa jadi petulangannya sampai di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat yang konon menjadi tempat ditemukannya Piramid tertua di dunia bahkan lebih tua daripada piramid di Mesir. Lalu apa yang tersimpan di Gunung Padang dan apa hubungannya 3G dengan tempat tersebut?
Gerbang Neraka sebuah film yang diproduksi Legacy Pictures mencoba menguak misteri tersembunyi di balik Gunung Padang. Adalah Dr. Arni (Julie Estelle), seorang arkeolog yang dipercaya presiden untuk melakukan ekskavasi ke Gunung Padang. Alasannya sederhana bahwa jika ia dan tim mampu membuktikan keberadaan Piramid dan apa yang tersaji di dalamnya, Indonesia akan disegani dunia karena Indonesia dipercaya menjadi pusat peradaban dunia. Meski untuk hal ini, arkeolog Internasional meragukan kemampuan arkeolog Indonesia.
Di sisi lain, Tomo (Reza Rahadian) seorang wartawan media majalah “ghoib“; menulis hal-hal mistik yang ia sendiri tak percayai. Semuanya dilakukan hanyalah untuk uang terlebih ada anak kecil yang harus ia nafkahi. Hal ini dilakukan bukan tanpa dasar, ada kasus sebelumnya yang menyebabkan Tomo kehilangan idealismenya. Kasus apakah?
Tomo percaya dengan menulis mistik di Gunung Padang, majalahnya akan menjadi besar dan ia akan dapat uang banyak. Pergilah ia ke lokasi. Di sana ia bertemu dengan seorang paranormal (anggap lah begitu) yang memiliki kemampuan terlibat hal-hal ghaib yang mungkin tak terlihat oleh orang lain. Ia adalah Guntur Samudra (Dwi Sasono). Entah apa motivasi kuat Guntur ada di Gunung Padang, kemungkinan besar untuk program televisinya agar ratingnya naik. May be ya.
Kehadiran Tomo dan Guntur kurang mendapat perhatian dari Arni yang tak percaya mitos-mitos. Baginya, segala sesuatu harus dibuktikan dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki. Bahkan, Arni menganggap sikap Tomo adalah salah satu penyebab mengapa bangsa Indonesia tidak maju. Namun, semua berubah ketika satu – persatu tim di lokasi ekskavasi Gunung Padang ditemukan meninggal dengan cara yang tak wajar. Ada apa dengan Gunung Padang?
Disutradarai oleh Rizal Mantovani, petualangan ekskavasi Gunung Padang dalam Gerbang Neraka diarahkan pada genre horor. Petualangan gabungan Arni, Tomo dan Guntur membawa mereka pada kenyataan bahwa di Gunung Padang terdapat iblis yang begitu kuat yang akan menyebabkan kiamat jika ia keluar dari Gunung Padang. Apakah “iblis” yang dimaksud kuncen Gunung Padang sebagai informasi akhir zaman? Lalu kemudian tokoh kuncen ini dilupakan begitu saja tak memiliki fungsi apa-apa. “Sabar ya cen“
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Kegiatan mereka di Gunung Padang justru membuka gerbang neraka yang selama ini dihuni iblis. Sereeeem…! Itulah penyebab beberapa orang meninggal. Adalah Badurah nama iblis tersebut, namun menurut Guntur, Badurah hanyalah batu kerikil di antara batu-batuan besar. Iblis yang sesungguhnya belum muncul. Tapi tenang, iblis ini akan muncul di akhir film. Tapi lagi, kamu tak perlu ketakutan, iblis ini justru malah bikin saya ngakak. Siapakah iblis tersebut? Kamu pasti kenal kok, hehehe.
Memadukan petualangan, ilmu pengetahuan, sejarah dan mitos menjadi suguhan film; sesungguhnya adalah suatu hal yang patut diapresiasi dari film Gerbang Neraka. Untuk genre horor, bisa dibilang Gerbang Neraka termasuk horor yang berbeda dari kebanyakan horor lainnya. Namun jika melihat sisi misteri dan petualangan dengan premis awal dari sebuah sejarah, Barakati karya Monty Tiwa sudah memulainya dan mungkin tampil lebih logic dalam perpaduannya. Barakati bermodal premis “Benarkah Gajah Mada berasal dari Buton?” lalu mengembangkannya sebagai sebuah film petualangan yang juga dipenuhi oleh efek visual dan teka -teki.
Saya tak berkomentar banyak mengenai film-film yang menggunakan efek visual belakangan ini. Seperti Garuda Superhero, Bangkit! pun Gerbang Neraka, saya sangat mengapresiasi film – film yang memiliki usaha lebih menyajikan sesuatu yang beda demi kualitas dan keragaman perfilman nasional.
Ada awal pasti ada akhir. Jika ada jalan membuka maka selalu ada jalan untuk menutup. Bagaimana menutup gerbang neraka agar iblis itu tak menjadi pemimpin dunia? Sejatinya, kata “kiamat” yang didengungkan selalu oleh film ini nyata tak pernah ada. Tak ada kekhawatiran dari para penduduk, presiden dan siapapun itu manusia yang khawatir akan kiamat dunia.
Gerbang Neraka justru hanya memainkan psikologis seorang Tomo. Badurah mulai meneror (mantan) istri dan anak Tomo. Dari sinilah Tomo memiliki keinginan kuat untuk kembali ke Gunung Padang menutup Gerbang Neraka. Baginya, kiamat adalah kehilangan Lila, anak yang dicintainya.
Dengan bantuan Guntur dan Arni mereka kembali ke Gunung Padang. Lalu apa motivasi Guntur dan Arni membantu Tomo? Mitos! Petunjuknya adalah 3G, itulah alasan mengapa saya membuka tulisan ini dengan Gold, Glory dan Gospel.
Bagaimana akhir petualangan Tomo, Arni dan Guntur? Tonton Gerbang Neraka mulai kamis ini, 20 September 2017. Tapi tolong, jangan bawa “Adi” ke Gerbang Neraka, jika tidak pengalaman horor anda akan terganggu.