Perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2021, sudah digelar tadi malam, Rabu (10 November 2021). Penyelenggaran FFI 2021 dilakukan pada peringatan Hari Pahlawan sekaligus merayakan sosok Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia, yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah.
Dalam perhelatan akbar insan perfilman Indonesia ini, Presiden Indonesia Joko Widodo turut serta hadir dan memberikan sambutan. Secara khusus ia memberikan apresiasi pada empat film yang meraih penghargaan internasional.
Keempat film tersebut adalah:
- Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Golden Leopard – Locarno International Film Festival 2021)
- Yuni (Platform Prize – Toronto International Film Festival 2021)
- Dear to Me (Best Short and Animated Film – First Step Awards 2021, Germany)
- Laut Memanggilku (Sonje Award – Busan International Film Festival 2021)
Kecuali Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, – yang kabarnya tidak mendaftarkan diri ke FFI 2021 – ketiga film lainnya masuk nominasi FFI tahun ini.
Bicara nominasi FFI 2021, cukup sulit memang menebak/memprediksi siapa pemenang FFI kali ini. Dikarenakan sebagian besar film yang masuk nominasi adalah yang belum bisa disaksikan secara luas oleh masyarakat Indonesia baik di bioskop ataupun layanan OTT (Over the Top).
Apakah film yang belum tayang itu eligible untuk FFI 2021?
Sistem seleksi awal FFI 2021/festivalfilm.id |
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentunya kita harus mengacu pada petunjuk pelaksanaan sistem penjurian FFI itu sendiri. Dilansir dari situs resminya, disebutkan bahwa penjurian film FFI 2021 dimulai dengan pendataan yang dilakukan oleh Komite FFI 2021 terhadap film-film Indonesia yang tayang selama periode 1 Oktober 2020 – 31 Agustus 2021.
Ada dua unsur utama dalam klausul tersebut yakni kata ‘tayang’ dan batasan periode. Anggaplah kata ‘tayang’ tersebut tidak hanya berlaku untuk bioskop dan OTT dalam negeri, tapi juga seluruh media penayangan, seperti pemutaran festival film internasional misalnya.
Dengan pengertian kata tayang yang sangat luas, wajar sekali jika komite FFI bisa menghimpun film-film yang belum bisa diakses publik tapi sudah pernah tayang di festival luar pada periode yang telah ditetapkan.
Film Preman misalnya. Film ini tayang di Seattle International Film Festival 2021 pada April 2021. Atau Paranoia yang tayang perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) pada Juli 2021. Kedua film ini contoh film yang tayang masih dalam periode yang ditetapkan panitia FFI.
Namun beberapa film lainnya, seperti Penyalin Cahaya dan Yuni, tayang perdana di luar periode FFI 2021. Berdasarkan penelusuran, Yuni tayang perdana di Toronto International Film Festival pada September 2021. Penyalin Cahaya malah lebih mundur lagi, yakni baru tayang perdana di Busan International Film Festival pada 8 Oktober 2021.
Jadi, apakah batasan periode itu membatasi kata ‘tayang’? Atau kata ‘tayang’ itu bermakna sama dengan ‘telah ditonton juri’?
Regenerasi aktor-aktor muda dimulai
Yang menarik adalah pemenang di kategori keaktoran. Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Utama Perempuan Terbaik misalnya. Keduanya dimenangkan oleh aktor muda yang baru pertama kali mencicipi nomine FFI.
Di nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik, Chicco Kurniawan (Penyalin Cahaya) berhasil menggeser aktor langganan piala citra seperti Deddy Mizwar dan Reza Rahadian. Sementara di nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Arawinda Kirana (Yuni) juga berhasil unggul dari nama-nama lama seperti Nirina Zubir dan Wulan Guritno.
Sementara Marissa Anita (Ali & Ratu Ratu Queens) mencapai keberuntungannya di nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Pasalnya, FFI 2021 merupakan nominasinya yang ketiga setelah dua nominasi sebelumnya (FFI 2017, FFI 2020) dikalahkan oleh Christine Hakim.
Aktor Jerome Kurnia juga berhasil meraih Pemeran Pendukung Pria Terbaik di nominasinya yang kedua. Sebelumnya ia masuk nominasi pada FFI 2019 lewat Bumi Manusia, dan kini meraih piala citra lewat Penyalin Cahaya.
Penyalin Cahaya pecahkan rekor piala citra terbanyak
Sepanjang sejarah penyelenggaraan FFI, rekor terbanyak peraih piala citra adalah Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (FFI 2018) yang meraih 10 piala citra dari 14 nominasi. Rekor ini langsung dipecahkan oleh Penyalin Cahaya yang menyabet 12 piala citra dari 17 nominasi.
Termasuk di dalamnya, Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik.
Daftar lengkap pemenang FFI 2021
Kategori Film Cerita Panjang
Film Cerita Panjang Terbaik: Penyalin Cahaya (Rekata Studios, Kaninga Pictures)
Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja (Penyalin Cahaya)
Penulis Skenario Asli Terbaik: Henricus Pria & Wregas Bhanuteja (Penyalin Cahaya)
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Gea Rexy, Bagus Bramanti, Charles Gozali (Sobat Ambyar)
Pemeran Utama Pria Terbaik: Chicco Kurniawan (Penyalin Cahaya)
Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Arawinda Kirana (Yuni)
Pemeran Pembantu Pria Terbaik: Jerome Kurnia (Penyalin Cahaya)
Pemeran Pembantu Perempuan Terbaik: Marissa Anita (Ali & Ratu Ratu Queens)
Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno, I.C.S (Penyalin Cahaya)
Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi (Penyalin Cahaya)
Penata Efek Visual Terbaik: Bintang Adi Pradana (Preman)
Penata Suara Terbaik: Sutrisno & Satrio Budiono (Penyalin Cahaya)
Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra (Penyalin Cahaya)
Pencipta Lagu Tema Terbaik: Mian Tiara – Di Bawah Langit Raksasa (Penyalin Cahaya)
Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro (Penyalin Cahaya)
Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar (Penyalin Cahaya)
Penata Rias Terbaik: Novie Ariyanti (Preman)
Kategori Film (non) Cerita Panjang
Film Cerita Pendek Terbaik: Laut Memanggilku
Film Dokumenter Pendek Terbaik: Three Faces In The Land Of Sharia
Film Dokumenter Panjang Terbaik: Invisible Hopes
Film Animasi Pendek Terbaik: Ahasveros
Film Animasi Panjang Terbaik: Nussa (The Little Giantz, Visinema Pictures)
Lifetime Achievement: Jajang C. Noer
Rekap akhir perolehan piala citra
NO | JUDUL | JUMLAH NOMINASI | JUMLAH MENANG | BISA DITONTON DI |
---|---|---|---|---|
1 | Penyalin Cahaya | 17 | 12 | Netflix (13 Jan 2022) |
2 | Ali & Ratu Ratu Queens | 16 | 1 | Netflix |
3 | Yuni | 14 | 1 | Bioskop (9 Des 2021) |
4 | Cinta Bete | 10 | 0 | Bioskop (18 Nov 2021) |
5 | Layla Majnun | 8 | 0 | Netflix |
6 | Preman | 8 | 2 | (segera) |
7 | Asih 2 | 4 | 0 | Disney+ Hotstar |
8 | Paranoia | 4 | 0 | Bioskop (11 Nov 2021) |
9 | Jakarta VS Everybody | 3 | 0 | (segera) |
10 | Bidadari Mencari Sayap | 2 | 0 | Disney+ Hotstar |
11 | Generasi 90-an Melankolia | 2 | 0 | Bioskop Online, Netflix |
12 | A Perfect Fit | 1 | 0 | Netflix |
13 | Nona | 1 | 0 | Disney+ Hotstar |
14 | Sejuta Sayang Untuknya | 1 | 0 | Disney+ Hotstar |
15 | Sobat Ambyar | 1 | 1 | Netflix |
Selamat untuk seluruh nomine dan pemenang Piala Citra 2021. Dan tentunya masih harus menunggu dua bulan lagi untuk bisa menyaksikan film fenomenal FFI 2021 ini.
Note: apabila ada data yang salah/kurang lengkap mohon kiranya bersedia untuk koreksi