Tahun kedua pandemi, kesibukan menonton film baik di bioskop atau layanan streaming makin berkurang. Alasannya, sepanjang tahun 2021 jumlah film di bioskop masih sedikit. Sementara di layanan streaming, kebanyakan film yang saya tonton berakhir mengecewakan.
Namun, sebagai refleksi setahun penuh dan sudah menjadi kebiasaan rutin setiap tahunnya, saya masih memandang perlu untuk membuat daftar film Indonesia paling keren.
Untuk edisi kali ini, saya membagi ke dalam dua kategori utama yakni Film Streaming Paling Keren dan Film Bioskop Paling Keren. Pembagian kategori ini sama seperti edisi tahun lalu yang memisahkan kategori berdasarkan media tayang.
Sejujurnya dalam proses pembuatan daftar ini, saya sempat menyatukan film streaming dan film bioskop. Namun setelah dilakukan pemeringkatan, film pilihan dari layanan streaming sangat sulit berada di posisi atas.
Selain itu secara jumlah pun, daftar tahun ini adalah daftar yang paling sedikit karena diisi oleh kurang dari 10 film.
Tanpa berpanjang lebar lagi, mari kita sambut 9 Film Indonesia Paling Keren 2021 versi RajaSinema.
Special Mention: Tjoet Nja’ Dhien (restorasi)
Sebelum beranjak ke deretan film paling keren, saya ingin mempersembahkan special mention pada film Tjoet Nja’ Dhien.
Film ini bukanlah film baru melainkan film rilisan tahun 1988. Namun film yang menceritakan sosok pahlawan wanita asal Aceh ini telah direstorasi dan ditayangkan kembali di bioskop pada 2021. Walau begitu, hanya beberapa bioskop saja yang beruntung mendapatkan Tjoet Nja’ Dhien.
Lalu ketika film ini akan roadshow lebih luas, kebijakan penutupan bioskop membuat langkah film arahan Eros Djarot ini terhenti. Untungnya pada 17 Agustus 2021, film ini bisa disaksikan secara gratis di Mola.
Harapan saya, Tjoet Nja’ Dhien bisa diputar kembali di bioskop pada tahun ini, setidaknya untuk memeringati Hari Film Nasional pada Maret mendatang.
Film Streaming Paling Keren
Seperti yang sudah saya bilang kalau film-film yang tayang di aplikasi streaming seringkali berakhir mengecewakan. Namun saya tidak mau menghakimi secara keseluruhan. Maka saya tetap berusaha menonton dan menimbang-nimbang film apa saja yang layak diberikan apresiasi.
Setelah melalui proses pertapaan yang cukup panjang, saya memilih empat film streaming yang layak menyandang gelar Paling Keren 2021. Mereka adalah…..
1. June & Kopi (Netflix)
Tidak banyak film Indonesia yang menggunakan binatang sebagai pemeran utama. Tercatat film Indonesia pertama yang mengisahkan persahabatan binatang dan manusia adalah Boni dan Nancy yang tayang pada tahun 1974.
Selanjutnya, film serupa baru ditemui lagi pada tahun 2021. Ya, dia adalah June & Kopi. Film arahan Noviandra Santosa ini mengisahkan tentang June dan Kopi, dua ekor anjing yang dimiliki oleh pasangan Aya (Acha Septriasa), dan suaminya Ale (Ryan Delon).
Kedua anjing ini menjadi pendamping setia bagi keluarga Ale, terlebih ketika Aya melahirkan putri mereka, Karin (Makayla Rosse Hilli). Karin tumbuh besar bersama June dan Kopi, hingga suatu hari mereka terjebak pada masalah yang mengkhawatirkan kehidupan Karin.
Secara emosi film ini cukup mengundang rasa haru. Kisah-kisah persahabatan yang disajikan memberi makna kalau hewan juga makhluk ciptaan Tuhan yang patut dikasihi.
2. Layla Majnun (Netflix)
Kisah cinta Layla dan Samir begitu melegenda di masyarakat dunia. Saking cintanya pada Layla, Samir mendapat julukan Majnun (yang artinya gila). Kisah legenda cinta dari Azerbaijan ini dibawa Starvision ke layar lebar.
Adalah Reza Rahadian yang dipercaya memerankan karakter Samir. Sementara karakter Layla diserahkan kepada Acha Septriasa. Hasilnya? Chemistry mereka berdua menjadi kekuatan utama kenapa Layla Majnun tampil begitu syahdu.
Atas peran gemilangnya, keduanya diganjar penghargaan Festival Film Bandung 2021, masing-masing sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji dan Pemeran Utama Wanita Terpuji.
3. One Night Stand (Bioskop Online)
Dua orang yang tidak saling kenal, tiba-tiba bertemu, lalu ngobrol hal apapun, akan tampak sangat membosankan jika dua hal ini terjadi. Pertama, obrolannya tidak bermakna. Kedua subjek yang mengobrolnya tidak meyakinkan.
Untungnya, kedua hal tersebut tidak ditemukan di film arahan Adriyanto Dewo ini. One Night Stand mampu menyajikan obrolan sederhana antara dua karakter utamanya Baskara (Jourdy Pranata) dan Lea (Putri Marino) yang baru saja saling kenal.
Tentunya obrolan tersebut juga bisa dihantarkan dengan baik oleh kedua aktornya. Bahkan kalau kamu yang sekarang sedang 'terKinan-Kinan' dengan karakter Putri Marino di serial Layangan Putus, percayalah di film ini ia bisa tampil lebih ‘liar’ daripada Lydia Danira.
4. Persahabatan Bagai Kepompong (Disney+ Hotstar)
Film ini diadaptasi dari serial Kepompong yang sempat populer beberapa tahun ke belakang. Sepintas film ini serupa dengan film remaja kebanyakan yakni tentang sekelompok remaja SMA yang saling bermusuhan. Tapi tunggu dulu….
Dalam versi layar lebarnya ini, ada isu yang lebih luas yakni tentang bullying (perundungan). Saya sendiri sangat menaruh perhatian terhadap isu-isu perundungan terutama di lingkungan sekolah. Dan film sebagai salah satu media kampanye, bisa turut bersuara akan hal itu.
So, tak sulit untuk memilih film arahan Sentot Sahid ini sebagai salah satu film paling keren karena isu dan muatannya yang saya kira akan masih relevan hingga bertahun-tahun kemudian.
5 Film Bioskop Paling Keren
Hanya ada dua kesempatan untuk film Indonesia tayang di bioskop sepanjang 2021. Pertama pada libur lebaran sekitar bulan Mei. Di periode ini ada tiga film Indonesia yang tayang. Kemudian bioskop kembali tutup tak lama setelahnya.
Periode kedua adalah pada akhir September hingga akhir tahun. Pada periode ini, film Indonesia mulai bermunculan. .
Mari kita sambut, lima film bioskop paling keren 2021:
5. Pulau Plastik (Dokumenter, Lingkungan)
Saya sangat bangga karena sudah dua tahun berturut-turut, ada film dokumenter yang bisa masuk deretan. Tahun lalu dokumenter Semes7a yang diproduseri Nicholas Saputra. Tahun ini hadir dari produksi Visinema Pictures, Pulau Plastik. Kesamaan keduanya adalah sama-sama berbicara tentang lingkungan.
Ceritanya sendiri tentang tiga orang berbeda profesi yang berusaha menelusuri jejak sampah plastik. Mereka ingin mengetahui sejauh mana jejak sampah plastik dalam rantai makanan dan juga dampaknya terhadap kesehatan manusia.
4. Nussa (Animasi, Anak)
Hampir saja bertahta sebagai film Indonesia terlaris 2021 dengan mengumpulkan lebih dari 400 ribu penonton, tiba-tiba disalip oleh Makmum 2. Dan kemungkinan posisi Nussa akan bertahan menjadi runner up jika tidak disalip lagi oleh Yowis Ben yang selisihnya hanya puluhan ribu penonton.
Baiklah tak masalah jika tersalip, yang terpenting film ini bisa memberi angin segar bagi industri animasi film Indonesia.
3. Kadet 1947 (Drama, Laga, Sejarah)
Film bergenre drama berdasarkan sejarah, hampir selalu masuk di deretan paling keren setiap tahunnya. Bahkan beberapa di antaranya sempat menjadi jawara seperti Soekarno di tahun 2013 dan Sultan Agung di 2018.
Kadet 1947 saya pilih karena menyajikan drama sejarah dengan latar yang baru lagi. Film arahan Rahabi Mandra dan Aldo Swastia ini menceritakan sekelompok kadet (penerbang di Angkatan Udara) yang bertugas menjaga Indonesia dari Agresi Militer Belanda pada tahun 1947.
Rasa-rasanya masih jarang film Indonesia yang mengangkat sudut pandang Angkatan Udara
2. Backstage (Drama, Keluarga, Musik)
Kalau memerhatikan alasan singkat kenapa film-film di atas masuk deretan, akan bermuara pada hal yang sama: jarang dieksplorasi. Alasan yang sama untuk film yang berada di posisi dua ini.
Kisahnya tentang seorang adik yang bercita-cita menjadi bintang film. Namun saat tawaran datang, ia diharuskan menjadi penyanyi terlebih dahulu sebelum diorbitkan jadi pemain film. Maka atas kesepakatan semua pihak, sang adik menjadi penyanyi dengan menggunakan suara kakaknya yang memang pandai bernyanyi.
Film yang bercerita tentang musik dan industrinya memang masihlah sedikit. Sebelum ini ada Garasi (2006) dan Rock N Love (2015) yang juga bercerita tentang musik.
Pada 10 November 2021, Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Sebelum kita mengetahui film apa yang menjadi jawara paling keren tahun ini, saya akan mengapresiasi unsur-unsur lain dari film itu sendiri. Mulai dari naskah, keaktoran, hingga teknis. Biasanya apresiasi ini saya pisahkan dalam postingan khusus BlackWhite Movie Award (BMA) setiap tahunnya.
Namun mulai edisi kali ini, apresiasi unsur film ini akan dilakukan berbarengan dengan daftar film paling keren. Selain itu yang menjadikannya berbeda dengan BMA, saya hanya akan memilih satu yang paling keren tanpa disertai nominasi.
Dan inilah peraih penghargaan PALING KEREN 2021:
Sutradara Paling Keren: Kamila Andini (Yuni)
Penulis Skenario Paling Keren: Kamila Andini, Prima Rusdi (Yuni)
Pemeran Utama Pria Paling Keren: Marthino Lio (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
Pemeran Utama Wanita Paling Keren: Arawinda Kirana (Yuni)
Pemeran Pembantu Pria Paling Keren: Kevin Ardilova (Yuni)
Pemeran Pembantu Wanita Paling Keren: Asmara Abigail (Yuni)
Pasangan Paling Keren: Sissy Prescillia & Vanesha Prescilla
(Backstage)
Kolaborasi Peran Paling Keren: Nirina Zubir, Tika Panggabean, Asri
Welas, & Happy Salma (Ali & Ratu Ratu Queens)
Pemeran Anak Paling Keren: Ali Fikry (Surga Yang Tak Dirindukan 3)
Penata Editing Paling Keren: Wawan I. Wibowo (Backstage)
Penata Sinematografi Paling Keren: Akiko Ashizawa (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
Penata Efek Visual Paling Keren: Satriya Mahardika (Kadet 1947)
Penata Artistik Paling Keren: Frans Paat (Kadet 1947)
Penata Busana Paling Keren: Aldie Harra (Layla Majnun)
Penata Rias Paling Keren: Safitri Kadarisman (Losmen Bu Broto)
Penata Musik Paling Keren: Andi Rianto (Backstage)
Penata Suara Paling Keren: Lim Ting Li, Wahyu Tri Purnomo, Mohamad
Ikhsan (Yuni)
Lagu Tema Paling Keren: Melangkah/Andi Rianto, Sissy Prescillia,
Vanesha Prescilla (Backstage)
Pastinya sudah bisa menebak bukan siapa jawara paling keren tahun ini?
Dengan bangga saya persembahkan, Film Indonesia Paling Keren 2021 adalah …..
1. Yuni (Drama, Remaja, Kearifan Lokal)
Dengan sangat telanjang dan lugas, film produksi fourcolours films ini menyuarakan permasalahan sosial yang dekat dengan kita. Menikah tak ubahnya seperti transaksi jual beli, perempuan sebagai barang dagang, dan mahar alat pembayarannya.
Kegelisahan tentang pernikahan yang dikungkung oleh stigma dan mitos, terus menerus digaungkan melalui apa yang dialami karakter Yuni dan perempuan di sekitarnya. Benturan dengan moralitas dan agama kian memperkuat bagaimana persoalan dalam Yuni menjadi hal yang harus serius diperhatikan.
Keputusan-keputusan sinematik yang dilakukan Kamila Andini sangatlah cemerlang. Banyak shot-shot dalam frame sempit menunjukkan betapa Yuni berada dalam jalan buntu. Urusan teknis juga tampil menawan. Meski terkesan sederhana tapi memberikan kesan estetik. Sinematografi, musik, suara, editing, semuanya rapi. I really – really love it.
Finally, jika film harus dipilih pada dua hal apakah capaian estetik/artistik atau produk budaya, maka Yuni memenuhi keduanya.
Kamu selama 2021 nonton film Indonesia apa saja? Berbagi yuk di kolom komentar!