Nissa Sabyan mencuri perhatian di film perdananya, lho
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau perjalanan grup musik Sabyan Gambus pernah hadir di layar lebar pada tahun 2019. Filmnya sendiri diberi judul Sabyan Menjemput Mimpi dan digadang-gadang akan menjadi dokumentasi perjalanan karir para personilnya.
Kepopuleran grup Sabyan membawa berkah pada seluruh personelnya terutama sang vokalis, Nissa Sabyan. Ia mencapai puncak popularitasnya sebagai musisi dan menjadi idola baru masyarakat. Apalagi dengan image-nya yang imut, lucu, cantik, dan menggemaskan.
Namun, banyak yang beranggapan jika sesuatu cepat naik maka ia juga akan cepat turun. Sabyan pun nampaknya begitu. Filmnya dirilis ketika pamor grup Nissa Sabyan ini mulai menurun. Alhasil, menurut data bicaraboxoffice, Sabyan Menjemput Mimpi hanya mengumpulkan 20ribu penonton saja pada minggu perdananya.
Ya itu sekilas gambaran tentang filmnya. Tapi sebelum membahas ulasan filmnya secara garis besar, mari kita lihat dulu bagaimana karakter pemeran utama Nissa Sabyan, yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan warganet.
Sebenarnya bagaimana karakter Nissa Sabyan?
1. Sosok perempuan periang
Nissa Sabyan tinggal di rumah susun bersama orangtuanya (Dicky Chandra, Cici Tegal). Latar rumah susun yang biasanya menjadi simbol kemiskinan, justru menjadi penanda kebahagiaan berkat hadirnya Nissa Sabyan. Ia seorang yang periang dan membuat para tetangga menyukainya. Kehadiran Nissa di tempat tersebut seakan menjadi oase dari kekeringan hidup orang-orang yang berada di dalamnya.
2. Ia juga seorang pekerja keras dan bercita-cita tinggi
Nissa Sabyan punya cita-cita tinggi ingin melanjutkan kuliah di bidang musik. Tapi ia sadar betul dengan keadaan ekonomi keluarganya. Namun bukan Nissa Sabyan namanya jika ia tidak pekerja keras. Selain kegiatan belajar di sekolah, Nissa banyak menghabiskan waktunya dengan latihan dan manggung demi mendapat uang untuk kuliahnya.
3. Sangat menyanyangi keluarganya
Kemana hasil uang manggungnya bersama Sabyan? Nissa Sabyan memilih memberikannya pada orangtuanya ketimbang ia simpan sendiri. Nissa sangat sayang dan percaya pada orangtuanya. Pikirnya, kalau ia butuh sesuatu, ia cukup minta saja pada ibunya. Begitulah Nissa, tidak pernah merasa perhitungan dengan orangtuanya.
4. Ternyata Nissa Sabyan bukan pelakor
Sabyan Menjemput Mimpi memang mencurangi kita yang menonton karena ingin mengetahui lebih dalam perjalanan Sabyan. Film ini justru lebih banyak bercerita tentang kehidupan Nissa secara pribadi, dan juga menyisipkan kisah cintanya.
Nissa Sabyan punya rasa kepada Dimas (Shandy William). Begitupun sebaliknya dengan Dimas punya rasa yang sama kepada Nissa. Mungkin mereka cinta monyet, begitu kata orang-orang. Namun rasa yang dipunya Nissa ini terhalang oleh perasaan sahabatnya Olala (Shenina Cinnamon) yang punya rasa terhadap Dimas.
Dan tebak, apakah Nissa meneruskan kisah cintanya bersama Dimas? Jawabannya TIDAK!
Nissa lebih memilih merelakan Dimas bersama Olala. Dan yang bikin aneh adalah si Dimas itu mau-mau saja. Seakan dalam hatinya ‘gak pa pa deh, daripada jomblo‘.
Ulasan film Sabyan Menjemput Mimpi
Film arahan Alim Ishaq ini menggunakan formula bercerita dengan subjek penceritanya adalah grup Sabyan sendiri. Mereka memainkan dirinya sendiri.
Sabyan Menjemput Mimpi membukanya dengan adegan pembicaraan Nissa Sabyan dan personel lainnya di ruang tamu. Kala itu mereka akan kerja sama bareng musisi internasional. Deg-degan dong mereka. Untuk mengurangi rasa deg-degan, mereka mengenang masa lalu perjalanannya dari titik nol.
Ya bentuk eksplorasi cerita yang menarik, pola yang sama dengan yang digunanakan film box office Habibie & Ainun 3. Tapi sayangnya, berbeda dengan Habibie & Ainun 3 yang tahu betul bagaimana bertutur dengan metode seperti ini, kilas balik Sabyan Menjemput Mimpi tampak sebagai rekapan belaka. Sangat terasa miskin substansi dan relevansi dengan ceritanya di masa kini.
Departemen teknis pun tidak mendukungnya, terutama dalam hal artistik. Tidak ada pembeda yang mencolok untuk menggambarkan keadaan masa kini (saat Sabyan menjadi pencerita) dan masa lalu (saat menjadi objek cerita).
Selain mengusung metode kilas balik, Sabyan Menjemput Mimpi juga diniatkan dengan format musikal. Tapi ya, sebagai film musikal pun, Sabyan Menjemput Mimpi tidak berhasil menempatkan musik dan lagu pada adegan yang proporsional. Namun yang menjadi kelebihannya adalah lagunya yang cukup populer sehingga penonton yang sudah tahu lagunya bisa ikut nyanyi bersama.
Finally, film produksi Millenia Pictures ini lagi-lagi menambah daftar fim yang diangkat dari kisah nyata, tapi tanpa disertai visi dan misi yang jelas. Sekadar memanfaatkan nama besar dan ketenaran.