Jonas Rivanno & Naysilla Mirdad/doc. SCTV |
Di tengah gempuran serial web yang ditonton menggunakan internet, kehadiran serial di televisi atau yang lebih dikenal dengan sinetron masih menjadi primadona tontonan. Walau di zaman now, menonton sinetron juga bisa melalui aplikasi streaming, nggak harus nongkrong depan televisi.
Satu sinetron terbaru yang sedang digandrungi penonton adalah Tertawan Hati yang memulai episode perdananya sejak 22 Januari 2024. Sejak episode satu hingga saat ini, saya nggak pernah ketinggalan nonton. Ya, sekadar penasaran seperti apa sih sinetron yang memasang bintang utama Naysilla Mirdad ini.
Cerita singkat Tertawan Hati
Sinetron karya sutradara Sanjeev Ram Kishan ini berpusat pada karakter Alya Samsuri (Naysilla Mirdad), seorang gadis lugu nan polos yang bekerja sebagai joki kuda di kaki gunung Bromo. Bersama kedua orang tuanya, Alya hidup dalam keadaan yang sangat sederhana.
Suatu hari, ia bertemu dengan seorang turis perempuan yang liburan ke daerahnya. Namanya Alyssa Putri Sanjaya. Seorang istri dari pengusaha kaya bernama Mario (Jonas Rivanno).
Pertemuan Alya dan Alyssa membawa kisah tersendiri. Pasalnya mereka berdua memiliki kemiripan fisik yang begitu identik. Kalau kita pernah mendengar mitos doppelganger yang mengatakan bahwa manusia memiliki 7 kembaran, ya mungkin mereka inilah yang dimaksud dari mitos tersebut.
Keadaan ini dimanfaatkan oleh Alyysa untuk memperdaya Alya. Dengan penuh kebohongan dan manipulatif, Alyssa meminta Alya menggantikan posisinya sebagai nyonya Mario. Dengan kesepakatan tertentu, Alya bersedia menerima tawaran Alyssa dan mulai berperan menjadi Alyssa.
Kini Alya menjadi Alyssa, sementara Alyssa meneruskan kebiasaan buruknya yakni bersenang-senang dengan lelaki lain yang bukan suaminya.
Dan ini penilaian saya...
Saya sudah menonton Tertawan Hati dari episode 1 hingga 10. Tentunya sudah banyak konflik yang berkembang di antara para karakter utamanya. Terutama menyoroti bagaimana perilaku Alya di tengah-tengah keluarga Mario yang menimbulkan kecurigaan.
Satu alasan utama kenapa saya mengikuti sinetron ini adalah akting Naysilla Mirdad yang memang jam terbangnya sudah tinggi di dunia sinetron Indonesia. Sebagai protagonis utama yang lugu, polos, mewek-mewek, pokoknya yang serba tersiksa, Naysilla adalah salah satu yang terbaik.
Apalagi ia juga memerankan karakter Alyssa yang punya sifat berkebalikan dengan Alya. Nggak gampang untuk satu aktor memerankan dua karakter sekaligus. Walau ini juga jadi tantangan bagi seorang aktor, sejauh mana ia bisa totalitas dengan peran yang dipercayakan kepadanya.
Sebagai Alyssa, saya melihat Naysilla Mirdad memang tidak cukup liar. Dari intonasi, gaya bicara, dan ekspresi muka, sesekali masih terlihat sebagai Alya. Hingga akhirnya peran Alyssa digantikan oleh aktor Afifah Ifah'nda.
Penggantian peran ini dilakukan lewat cerita Alyssa yang mengalami kecelakaan hingga harus operasi wajah. Selain itu, ia juga mengalami perubahan suara. Dengan pergantian wajah dan suara ini, Alyssa dan Alya kini bagai dua orang yang tidak lagi identik.
Dari pembahasan soal akting karakter utama, mari kita pindah ke kesalahan-kesalahan minor yang dilakukan Tertawan Hati.
Di episode 7, ada adegan Mario membawa Alyysa (yang tentunya ini Alya) ke kantornya. Sebab ia ingin memperkenalkan istrinya kepada karyawan karena telah membantu mencarikan solusi bagaimana cara membayar gaji karyawan yang tertunggak.
Yang menarik adalah respons karyawan yang bilang, "Makasih Bu Alya". Dan itu terjadi dua kali. Lha kok bisa karyawannya tahu kalau sosok itu adalah Alya bukan Alyssa. Apakah karyawan itu memang kenal dengan Alya?
Teori 1. Jika karyawan itu memang kenal dengan Alya, seharusnya ada counter narasi di dalam pikiran Mario yang kurang lebih mempertanyakan kenapa karyawannya memanggil istrinya dengan sebutan Alya. Ternyata tidak ada. Mario menerima ucapan karyawan itu dengan tenang-tenang saja, dan nggak pernah jadi persoalan di scene selanjutnya.
Teori 2. Ini murni kekhilafan sang sutradara di lokasi syuting yang harusnya bisa diminimalisir saat proses editing. Katakanlah adegan ini sudah jadi master yang masuk ke proses editing. Editor bisa saja memotong adegan tersebut, karena karyawan yang mengucapkan terima kasih pun bukan merupakan karakter kunci di Tertawan Hati.
Lebih lucunya lagi, kejadian penyebutan Alyssa dengan Alya terjadi juga di scene lain. Murni sih ini editornya ngantuk, maklum kejar tayang.
Kalau dari sisi teknis, kesalahan ini bisa dianggap sebagai hal yang minor saja. Tapi jelas, kesalahan ini sangat mengganggu logika cerita dan penceritaan.
Satu hal lain yang membuat saya mulai bosan nonton Tertawan Hati adalah soal Mario yang pengin 'wik-wik' dengan Alyssa, yang diulang-ulang dan gitu saja terus formulanya.
Dari sudut pandang Mario, tentu keinginan Mario untuk memberikan nafkah batin bagi Alyssa adalah hal yang benar. Mengingat bahwa Mario adalah suami sah dari Alyssa. Tapi penolakan Alyysa pun sangat berdasar, karena sejatinya ia bukanlah Alyssa sang istri sah melainkan Alya perempuan yang sama sekali bukan istrinya.
Dalam satu episode soal ini bisa dibahas berkali-kali. Formulanya Mario ngajak, Alya menolak. Ngajak lagi ditolak lagi. Maaf saya agak kesel lihatnya. Cukuplah sekali dua kali saja, apa nggak bosan monolog Mario dalam hatinya selalu begini, "Saya lihat Alyssa sudah berubah, tapi kenapa saya merasa masih ada yang disembunyikan".
Apakah di antara kamu juga ada yang sedang ngikutin Tertawan Hati? Yuk, share
pendapat kamu di komentar!