Welcome October!
Terima kasih Sobat RajaSinema yang selalu mantengin RajaSinema Update. Semoga di bulan Oktober ini, apa-apa yang menjadi harapan dari Sobat RajaSinema, bisa tercapai dan terkabulkan, Aamiin!
Alhamdulillah juga, RajaSinema Update sampai pada volume 3. Ada banyak informasi dan berita penting yang masuk tahap kurasi dalam seminggu terakhir.
Dan mari kita simak update terbaru seputar film dan hiburan yang kami rangkum dalam RajaSinema Update Vol. 3:
1. Aktor lawas Waty Siregar meninggal dunia
 |
| Potret kebersamaan Waty Siregar bersama putrinya Elma Theana (kiri)/doc. insertLive |
Hidup hanyalah tentang meninggalkan dan yang ditinggalkan. Oleh karenanya, kami awali RajaSinema Update dengan berita berpulangnya aktor senior Waty Siregar pada 29 September 2024.
Pemilik nama asli Omas Tjahjawati Siregar ini mengawali debutnya dalam film Akhir Sebuah Impian pada tahun 1973. Selanjutnya karirnya semakin menanjak dengan membintangi berbagai judul film. Bahkan pada tahun 1983, ada 10 film yang ia bintangi dan tayang di tahun tersebut.
Karir aktingnya terhenti pada tahun 90-an, dan setelahnya hanya muncul sekali dalam series 7 Hari Sebelum 17 Tahun rilisan tahun 2021.
Walau sempat terhenti, tapi bakat aktingnya menurun pada ketiga putra-putrinya yang juga aktif di dunia seni peran dan hiburan hingga kini. Mereka adalah Elma Theana, Rency Milano, dan Sonny Septian.
Mari sejenak kita doakan agar almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Aaamiin YRA.
2. Remake lagi, My Annoying Brother siap tayang di bioskop
 |
| Official poster My Annoying Brother/doc. BASE Entertainment |
Indonesia nggak bosan-bosan melakukan proyek remake film luar negeri, terutama film yang berasal dari Korea Selatan.
Semenjak Miss Granny sebagai film Korea Selatan pertama yang di-remake Indonesia lewat Sweet 20, berbagai judul lainnya turut pula dibuat ulang versi Indonesianya. Seperti Sunny (Bebas), Miracle in Cell No. 7, Hello Ghost, dan My Sassy Girl (versi Indonesia berjudul sama).
Terbaru, ada film komedi keluarga My Annoying Brother yang menceritakan hubungan kakak-adik yang penuh dengan momen berharga.
My Annoying Brother versi Indonesia akan menceritakan Kemal (Angga Yunanda), mantan atlet judo yang kondisinya tunanetra. Di suatu waktu ia harus berkumpul lagi dengan kakaknya, Jaya (Vino G. Bastian), seorang mantan narapidana.
Mulanya Kemal menolak untuk berkumpul lagi dengan kakaknya karena sikapnya yang menjengkelkan. Tapi dalam perjalanannya, mereka menemukan momen-momen kecil yang kadang diremehkan, tapi justru punya nilai yang menghangatkan hati.
Aksi kocak dan seru duo kakak beradik ini bisa kamu saksikan di bioskop mulai Kamis, 24 Oktober 2024.
3. Ada Lesti Kejora di Nominasi Festival Film Bandung 2024
 |
| Nomine Pemeran Wanita Terpuji Serial Televisi FFB 2024/doc. Forum Film Bandung |
Salah satu penghargaan perfilman bergengsi di tanah air, Festival Film Bandung (FFB) 2024, baru saja mengumumkan deretan nominasinya.
Di penyelenggaraannya yang ke-37 ini, FFB mengamati 194 film impor, 138 film Indonesia, 62 serial web, dan 31 serial televisi. Jumlah tersebut berdasarkan hasil pengamatan pada periode 1 September 2023 hingga 31 Agustus 2024.
Satu hal yang menarik adalah kategori serial televisi. Setelah tahun lalu kategori ini sempat absen, kini kategori serial televisi hadir lagi dengan dua nominasi yakni Pemeran Pria Terpuji dan Pemeran Wanita Terpuji.
Di nominasi Pemeran Wanita Terpuji, ada nama penyanyi dangdut Lesti Kejora yang berhasil masuk nominasi berkat aktingnya dalam sinetron Aku Mencintaimu Karena Allah.
Dalam sinetron ini, Lesti berperan sebagai istri yang tersakiti dan diselingkuhi oleh suaminya yang diperankan oleh suami aslinya, Rizky Billar.
Lawan Lesti di kategori ini tidaklah sembarangan. Ia harus bersaing dengan aktor senior Ayu Azhari lewat sinetron Keabadian, Angela Gilsha dalam Cinta Berakhir Bahagia, Esta Pramanita dalam My Heart, hingga ratu sinetron angkatan 2000-an Naysila Mirdad dalam Tertawan Hati.
Menurut kamu, siapa kira-kira yang bakal mendapat penghargaan ini?
4. Korea Selatan kirim 12.12: The Day untuk Oscar 2025
 |
| Offcial international poster 12.12: The Day/doc. TVN Movies |
Dalam RajaSinema Update Vol. 2 kami bahas film Women from Rote Island yang menjadi perwakilan Indonesia untuk Best International Feature Film Oscar 2025.
Nah, bahasan tersebut baru sebatas penunjukkan perwakilan negara, belum pada tahap masuk nominasi Oscar.
Film yang ditunjuk oleh masing-masing negara, akan sama-sama bersaing memperebutkan shortlist (daftar pendek) yang biasanya berjumlah 15 film. Dari 15 film tersebut ditetapkanlah 5 film sebagai nominasi resmi Best International Feature Film Oscar 2025.
Artinya Women from Rote Island akan bersaing dengan negara lain termasuk Korea Selatan yang mengirimkan film berlatar sejarah 12.12: The Day.
Film ini diambil dari kisah nyata kudeta militer di Korea Selatan yang terjadi pada 12 Desember 1979. Kudeta dilakukan oleh Komandan Keamanan Pertahanan Chun Doo Gwang (diperankan Hwang Jung Min) dan kelompok perwira yang menjadi pengikutnya.
Tapi kudeta tersebut ditentang oleh Komandan Pertahanan Ibu Kota Lee Tae Sin (diperankan Jung Woo Sing). Ia bersikeras bahwa militer tidak boleh mengambil tindakan politik. Hingga akhirnya terjadilah konflik di antara mereka berdua.
Gimana, apakah 12.12: The Day yang berjudul asli Seoul-ui bom ini akan berjaya di Oscar 2025 sebagaimana Parasite yang berhasil menang Film Terbaik?
5. Dokumenter Raisa tayang di OTT
 |
| "Sekarang aku tersadar..."/doc. tangkapan layar Netflix |
Senang sekali bahwa sineas kita mulai mendokumentasikan para musisi Indonesia dalam layar sinema.
Dalam setahun ke belakang saja, penonton sudah disuguhkan kisah perjalanan hidup Glenn Fredly dalam Glenn Fredly the Movie, perjuangan Nike Ardilla dalam Nike Ardilla the Series, hingga dua penyanyi wanita kebanggaan Indonesia yang dibuatkan film dokumenternya.
Salah satu dari dua penyanyi wanita tersebut adalah Raisa, penyanyi dengan raihan 3 kali untuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik AMI Awards.
Dengan mengambil judul "Harta, Tahta, Raisa", dokumenter ini menampilkan lika-liku perjalanan Raisa meniti karier di industri musik Indonesia.
Ada banyak insight yang diceritakan mulai dari hubungan dengan manajernya, jatuh bangun pendirian label musik, hingga cerita di balik layar konser tunggalnya.
Sayangnya, ketika tayang di bioskop pada Juni 2024 lalu, film arahan Soleh Solihun ini kurang direspons baik oleh penonton. Harta, Tahta, Raisa hanya mampu mengumpulkan sekitar 10.000 penonton saja.
Kabar baiknya, film ini bisa disaksikan di OTT mulai 4 Oktober 2024. Jadi, bagi kamu fans Raisa yang belum sempat menontonnya di bioskop, mari rayakan perjalanan Raisa dari layar handphone.
Demikianlah kabar penting dan terkini yang kami rangkum dalam RajaSinema
Update Vol. 3. Semoga bermanfaat!